Carlos Alcaraz Kembali Raih Gelar AS Terbuka dan Puncaki Dunia

Bagikan

Carlos Alcaraz kembali menunjukkan kehebatannya dengan merebut gelar AS Terbuka setelah mengalahkan rival abadinya, Jannik Sinner. Dalam final yang berlangsung selama 2 jam 42 menit, petenis Spanyol ini menang dengan skor 6-2, 3-6, 6-1, 6-4 di hadapan 24.000 penonton termasuk mantan Presiden Donald Trump. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai tenis menarik hari ini yang telah dirangkum oleh .

Carlos-Alcaraz-Kembali-Raih-Gelar-AS-Terbuka-dan-Puncaki-Dunia

Kemenangan ini mengantarkan Alcaraz kembali ke puncak ranking dunia setelah 65 minggu, sekaligus menjadi gelar Grand Slam keenamnya di usia 22 tahun. Dengan prestasi ini, dia menjadi pemain termuda kedua yang mencapai pencapaian tersebut setelah Rafael Nadal.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

“Meraih kembali ranking No. 1 adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” ujar Alcaraz dengan wajah berbinar. “Memenangkan gelar Grand Slam lagi di hari yang sama terasa jauh lebih membahagiakan.”

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Duel Sengit Dua Rival Terbaik

Final AS Terbuka ini menjadi babak ketiga dalam trilogi final Grand Slam mereka tahun ini. Alcaravz sebelumnya menang di Prancis Terbuka setelah pertarungan 5 set marathon selama 5 jam 29 menit, sementara Sinner membalas di Wimbledon.

Pertemuan pertama mereka di AS Terbuka sejak 2022 ini menjadi momen bersejarah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, dua petenis bertemu di tiga final Grand Slam berturut-turut dalam satu musim, terakhir terjadi saat Venus dan Serena Williams pada 2002.

“Aku lebih sering bertemu denganmu daripada keluargaku,” canda Alcaraz kepada Sinner dalam seremoni penyerahan piala. Hubungan persahabatan mereka tetap erat meski bersaing ketat di lapangan.

Baca Juga: Tommy Paul Meraih Kemenangan Dramatis di AS Terbuka Hampir Pukul 2 Pagi

Dominasi dan Statistik Mengagumkan

Dominasi-dan-Statistik-Mengagumkan

Alcaraz tampil hampir sempurna sepanjang turnamen. Dia menjadi petenis pertama sejak Roger Federer yang melaju ke final tanpa kehilangan satu set pun. Bahkan, dia hanya kehilangan 2 service game dari 101 game yang dimainkan.

Statistik final sungguh mengesankan: 42 winner, 10 ace, dan 0 double fault. Sinner hanya mampu membalas dengan 21 winner dan 2 ace. Forehand mematikan dan servis yang terus membaik menjadi senjata utama Alcaraz.

Pelatih Alcaraz, Juan Carlos Ferrero, menyebut penampilan muridnya “hampir sempurna”. Persiapan matang dengan mempelajari pertandingan-pertandingan sebelumnya terbukti membuahkan hasil.

Prestasi Bersejarah dan Masa Depan

Dengan kemenangan ini, Alcaraz bergabung dengan klub elit beranggotakan Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Mats Wilander sebagai pemain yang menang multiple Grand Slam di tiga permukaan berbeda. Prestasi luar biasa untuk pemain berusia 22 tahun.

Selisih poin antara Alcaraz dan Sinner kini hanya 760 poin, namun keduanya meninggalkan pesaing terdekat dengan selisih 4.850 poin. Dominasi duet ini diperkirakan akan terus berlanjut di musim-musim mendatang.

“Turnamen terbaik yang pernah saya mainkan,” ujar Alcaraz penuh keyakinan. Konsistensi level permainannya yang tinggi selama dua minggu menjadi kunci kesuksesannya merebut kembali tahta tertinggi tenis dunia. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olahraga terupdate lainnya hanya dengan klik sportyhl.com.