Bagnaia Hadapi Marquez dengan Tantangan Berat di Musim 2026

Bagikan

Pemilik SIC58 Squadra Corse, Paolo Simoncelli, memberikan pandangannya mengenai kesulitan Francesco Bagnaia di musim pertamanya sebagai rekan setim Marc Marquez. Dibawah ini akan ada pembahasan berita sport global menarik lainnya di SPORT YHL.

Bagnaia Hadapi Marquez dengan Tantangan Berat di Musim 2026

Menurut Paolo, juara MotoGP 2025 itu memiliki karakter mirip dengan putranya, Marco Simoncelli, dan cenderung terlalu percaya diri setelah mendengarkan saran dari kelompok Valentino Rossi. Bagnaia, yang menempati posisi kelima klasemen dengan hanya dua kemenangan, dianggap Paolo kurang siap menghadapi rival sekuat Marquez.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Ia menjelaskan bahwa pengaruh kelompok Rossi membuat Bagnaia meremehkan kemampuan Marquez, padahal gaya balap Marquez yang agresif di lintasan sudah terbukti sangat menantang. Menurut Paolo, pengalaman musim 2024 seharusnya menjadi pelajaran bagi Bagnaia.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Meskipun ia memenangkan 11 balapan, juara dunia tersebut gagal meraih gelar karena terlalu fokus mengurangi risiko crash. Sikap tersebut membuatnya kaget saat bersaing dengan Marquez di musim berikutnya, yang menunjukkan kemampuan dan agresivitas luar biasa.

Pengaruh Kelompok Valentino Rossi

Paolo Simoncelli menyoroti bahwa Bagnaia terlalu banyak mendengarkan saran dari kelompok Rossi. “Dia berpikir cukup dengan mengurangi crash dan fokus pada balapan,” ujar Paolo. Namun kenyataannya, di lintasan Marquez tampil sebagai rival yang tak mudah dikalahkan.

Menurut Paolo, pendekatan Bagnaia yang terlalu dipengaruhi teori dari kelompok Rossi membuatnya kurang waspada terhadap kekuatan dan agresivitas Marquez. Hal ini menjadi salah satu faktor utama penurunan performa Bagnaia, terutama di momen-momen kritis balapan.

Ketergantungan pada saran kelompok Rossi juga membuat Bagnaia menghadapi tekanan psikologis. Ia kehilangan fleksibilitas dalam mengambil keputusan di lintasan, sehingga kesalahan kecil bisa berakibat fatal. Paolo menilai ini sebagai pengalaman berharga yang bisa dijadikan pelajaran untuk musim 2026.

Baca Juga: Lewis Hamilton dan Ferrari: Tantangan Baru yang Menanti di F1 2026!

Kekuatan Marc Marquez di Lintasan

Bagnaia Hadapi Marquez dengan Tantangan Berat di Musim 2026

Paolo tidak menutupi kekagumannya terhadap kemampuan Marquez. Ia menyebut juara asal Cervera itu “binatang buas” di lintasan, yang selalu menuntut lawan bermain maksimal. Gaya balap agresif dan mental kompetitif Marquez membuat setiap duel menjadi pertarungan sengit. Ia menambahkan bahwa Marquez mengingatkannya pada putranya, Marco Simoncelli.

“Ia berlari dan berpikir seperti anak saya, tidak pernah menyerah dan selalu berusaha,” kata Paolo. Karakter juara Spanyol itu membuat Bagnaia harus bekerja ekstra untuk bisa bersaing secara konsisten. Selain kemampuan teknis, mental Marquez juga menjadi faktor dominasi. Paolo menekankan bahwa untuk menghadapi Marquez, seorang pembalap harus tenang, fokus, dan siap menghadapi tekanan tinggi di setiap balapan.

Harapan untuk Bagnaia di Musim 2026

Paolo optimistis Bagnaia bisa belajar dari pengalaman 2025. Ia menekankan pentingnya ketenangan mental dan kesiapan menghadapi rival-rival kuat, termasuk Marquez. “Mari kita berharap ia sudah tenang dengan otaknya,” ucap Paolo.

Pembalap asal Italia tersebut diyakini akan memperbaiki pendekatannya di lintasan, lebih memperhatikan strategi balapan dan mengurangi pengaruh saran eksternal. Hal ini menjadi kunci agar Bagnaia bisa bersaing untuk gelar juara di musim berikutnya.

Selain itu, pengalaman menghadapi Marquez di musim sebelumnya diyakini akan membuat Bagnaia lebih matang secara mental. Paolo menilai jika ia belajar dari kesalahan dan tetap fokus, peluang meraih gelar juara dunia MotoGP akan terbuka lebar pada 2026. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita sport global menarik lainnya di sportyhl.com.