Ricky Hatton, mantan juara dunia tinju yang telah pensiun selama 13 tahun, secara resmi mengumumkan comeback-nya ke dunia tinju profesional. Pertarungan ini akan digelar pada 2 Desember 2025 di Dubai melawan petinju Uni Emirat Arab, Eisa Al Dah (8-3, 4 KO). SPORT YHL, akan membahas informasi menarik mengenai tinju hari ini, simak pembahasan ini.
Hatton (45-3, 32 KO), yang dilantik ke dalam International Boxing Hall of Fame pada 2024, menyatakan antusiasmenya melalui siaran langsung acara promosi pertandingan. Meski sempat mengalami cedera mata yang menghalanginya hadir secara fisik, ia menegaskan kesiapannya untuk kembali bertarung.
Pertarungan terakhir Hatton sebagai petinju profesional terjadi pada 2012, di mana ia dikalahkan oleh Vyacheslav Senchenko via KO. Kariernya dihiasi kemenangan legendaris atas Jose Luis Castillo dan Luis Collazo. Lalu serta kekalahan dari dua legenda tinju, Floyd Mayweather dan Manny Pacquiao.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Lawan Comeback, Eisa Al Dah dan Tantangan yang Dihadapi
Eisa Al Dah, petinju asal Uni Emirat Arab yang berusia 46 tahun, akan menjadi lawan pertama Hatton dalam comeback-nya. Rekor Al Dah (8-3, 4 KO) terbilang biasa saja, dengan pertarungan terakhirnya pada 2021 berakhir dengan kekalahan KO dari Pedro Alejandro Delgado.
Meski demikian, pertarungan ini tetap menarik perhatian karena status Hatton sebagai mantan juara dunia. Banyak yang mempertanyakan apakah “The Hitman” masih memiliki ketajaman dan stamina seperti di masa jayanya, mengingat usianya yang sudah tidak muda.
Penyelenggara memastikan bahwa ini adalah pertarungan profesional, bukan eksibisi. Hatton sebelumnya sempat bertanding melawan Marco Antonio Barrera dalam laga eksibisi pada 2023. Namun tetapi kali ini ia kembali dengan status resmi sebagai petinju aktif.
Baca Juga: TKO, dalam Rencana Promosi Tinju, Mencari Perubahan pada UU Ali
Reaksi Publik dan Ekspektasi atas Comeback Hatton
Pengumuman comeback Hatton memicu berbagai reaksi dari penggemar dan analis tinju. Sebagian menyambut gembira kembalinya salah satu petinju paling populer asal Inggris. Namun sementara yang lain meragukan keputusannya kembali bertarung di usia 46 tahun.
Beberapa pengamat menilai pertarungan ini lebih bersifat simbolis, mengingat lawannya bukanlah petinju top. Namun, bagi Hatton, ini bisa menjadi langkah awal untuk memastikan apakah ia masih layak bersaing di level tinggi atau sekadar penutup karier yang lebih layak.
Jika berhasil menang, tidak menutup kemungkinan Hatton akan melanjutkan pertarungan eksibisi atau bahkan pertandingan profesional lainnya, terutama jika respons pasar cukup baik.
Masa Depan Hatton dan Warisan di Dunia Tinju
Comeback Hatton ini tidak hanya tentang kemenangan atau kekalahan. Namun tetapi juga tentang warisannya sebagai salah satu petinju paling berkarakter dalam sejarah. Ia dikenal sebagai petarung yang agresif dan menghibur, dengan basis penggemar yang sangat loyal.
Jika pertarungan ini berjalan sukses, baik dari segi penonton maupun performanya, Hatton mungkin akan mempertimbangkan laga-laga lain yang lebih bergengsi. Namun, jika hasilnya kurang memuaskan, ini bisa menjadi pertanda bahwa era kejayaannya benar-benar telah berakhir.
Terlepas dari hasilnya, keputusan Hatton untuk kembali ke ring setelah lebih dari satu dekade pensiun telah menciptakan buzz di dunia tinju. Pertarungan pada 2 Desember nanti akan menjadi momen penentuan apakah legenda ini masih mampu memberikan penampilan yang layak dikenang. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita olahraga terbaru lainnya hanya dengan klik sportyhl.com.